Magelang, 05 Juli 2019
Sampai di Dusun Sumber
Kami telah sampai di Dusun Sumber, akhirnya! kami semua berkumpul di sebuah sanggar yang bernama Sanggar Bangun Budaya, di sana kami disambut oleh teman-teman dari sanggar. kami dan teman-teman sanggar saling memperkenalkan diri. setelah perkenalan dan berbincang-bincang sedikit, aku dan Nayra diantarkan oleh Syifa ke rumahnya. aku akan menginap di rumah pak Budi dan bu Sri, yaitu orang tua dari Syifa dan sekaligus menjadi orang tua asuh kami berdua selama 6 hari kedepan.
sampai di rumah, aku dan Nayra unpack barang-barang kami. setelah itu bu Sri menyuruh kami makan sop yang telah dibuatkan oleh bu Sri, rasanya enak banget. soalnya di rumah biasanya makan sarden atau daging doang, padahal aku suka banget makan sayur walau sampe sekarang masih 'gepeng' sih,hehe. selesai makan, aku mencuci piringku walau sebenarnya bu Sri menyuruhku untuk meletakkannya saja tanpa harus dicuci. tapi jujur, aku orangnya nggak enakan sama orang lain, hoho, jadinya aku tetap mencuci piringku sendiri.
aku leyeh-leyeh sebentar sebelum ke sanggar, karena punggungku pegal sekali, dan kakiku sedikit lecet karena sempat terjatuh di bis Cemara Tunggal.
setelah puas leyeh-leyeh, kami berdua menuju sanggar dan saat sampai di sana, kami semua bermain untuk mengenal nama teman-teman peserta ekspedisi dan juga teman-teman dari dusun Sumber, pastinya.
Jelajah Dusun Sumber
setelah bermain, kami (kelompok Nglempong) bersama teman dari Dusun Sumber, Lia dan Lala, mencari tempat yang sesuai dengan foto yang diberikan oleh kakak-kakak dari Jaladwara. ada 10 foto yang harus dicari informasi-nya. sebelum itu, kami dihimbau untuk berkumpul di depan sanggar terlebih dahulu.
sampai di rumah, aku dan Nayra unpack barang-barang kami. setelah itu bu Sri menyuruh kami makan sop yang telah dibuatkan oleh bu Sri, rasanya enak banget. soalnya di rumah biasanya makan sarden atau daging doang, padahal aku suka banget makan sayur walau sampe sekarang masih 'gepeng' sih,hehe. selesai makan, aku mencuci piringku walau sebenarnya bu Sri menyuruhku untuk meletakkannya saja tanpa harus dicuci. tapi jujur, aku orangnya nggak enakan sama orang lain, hoho, jadinya aku tetap mencuci piringku sendiri.
aku leyeh-leyeh sebentar sebelum ke sanggar, karena punggungku pegal sekali, dan kakiku sedikit lecet karena sempat terjatuh di bis Cemara Tunggal.
mirror selfie dulu, ehe |
setelah puas leyeh-leyeh, kami berdua menuju sanggar dan saat sampai di sana, kami semua bermain untuk mengenal nama teman-teman peserta ekspedisi dan juga teman-teman dari dusun Sumber, pastinya.
Jelajah Dusun Sumber
setelah bermain, kami (kelompok Nglempong) bersama teman dari Dusun Sumber, Lia dan Lala, mencari tempat yang sesuai dengan foto yang diberikan oleh kakak-kakak dari Jaladwara. ada 10 foto yang harus dicari informasi-nya. sebelum itu, kami dihimbau untuk berkumpul di depan sanggar terlebih dahulu.
kami memutari Dusun Sumber, foto pertama kami dapatkan saat pertama kali keluar dari sanggar. foto itu menampakkan bagian atap sanggar. kami akhirnya mendapatkan semua informasi yang kami butuhkan, hanya saja kami kurang satu foto yang belum mendapatkan informasi-nya, yaitu foto cerobong asap di salah satu rumah dekat tempat tinggalku di sana. kami butuh waktu hampir dua jam untuk mencari-nya, tapi akhirnya kami dapat menemukannya dengan bertanya orang sekitar. tapiii, diakhir kami mencari informasi, kami saling bercanda satu sama lain tetapi benar-benar riweuh saat sudah berantem.
Bermain UNO, Berbagi cerita
setelah ibadah, kami semua kembali ke sanggar. sebelum kami berbagi pengalaman kami masing-masing, kami sempat bermain UNO bersama-sama. seru banget! sayangnya, Bagas kerap curang saat membagi kartu-nya, dan kebanyakan bicara.
setelah puas bermain, kami semua melakukan refleksi dan berbagi pengalaman kami masing-masing selama hari ini. one fact about me: aku suka sekali berbicara di depan umum, walau sebenarnya kepribadianku Introvert. aku senang sekali mendengar cerita dari teman-teman lainnya, bawaan-nya ketawa terus. kejadian lucu seperti Fatih dan Bagas yang terpeleset sampai jatuh, dan kejadian-kejadian lucu lainnya mewarnai hari kami semua saat itu.
Membuat Logbook!
selanjutnya kami semua membuat Logbook, walau Logbook-nya malah terlihat seperti Journal harian, hanya saja ada penambahan waktu di catatan tersebut. aku mencatat Logbook-ku yang sangat terlihat cupu itu dengan mata yang sangat mengantuk, sehingga Logbook-nya tidak sehari penuh. oh iya, hari ini sebenarnya diperbolehkan menelfon orang tua masing-masing, hanya saja aku menolak untuk menelfon.
terima kasih kepada kawan-kawan yang telah membaca Journal-ku, jangan bosan ya, tetap baik! xoxo
image: © Jaladwara Wisata Arkeologi
Komentar
Posting Komentar