Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2019

Hari ke-Lima : Puncak!

aku terbangun dari tidurku, aku segera membersihkan diri dan beribadah sejenak. aku dan Nayra menyiapkan tas kami dan melakukan kegiatan bersepeda bersama. saat meleati sanggar, rantai sepeda Angel terlepas, dan ketika aku mengaitkannya kembali, tanganku terjepit. aku kembali kerumah, mengajak Nayra untuk mengunjungi kediaman Fauzan hanya untuk bermain. di rumah Fauzan sangat amat ramai. di sana ada Rakka, Brian, Nara, Fatih, dan Bagas. Bagas bermain dengan kucing dan malah terlihat seperti menyiksanya. aku sebagai pecinta kucing dan memelihara kucing di rumah merasa geram, akhirnya aku memarahi Bagas agar tidak bermain dengan kucing lagi. lalu kami menuju sanggar, kami semua bercengkrama dan bercanda bersama selagi menunggu kakak fasilitator. setelah kakak-kakak fasilitator datang, kami diperintah untuk menuju lapangan diluar untuk bermain bola. kami diperintah melempar bola, tapi sebelumnya kami harus memanggil nama orang yang akan diberikan bola. setelah cukup, kami diperintah k

Hari ke-Empat : sak masakkk

aku mengawali hariku dengan terjatuh dari kasur, Nayra terllu kuat hingga menendangku jatuh ke lantai. aku membangunkan Nayra, kami berdua sarapan dan membersihkan diri. tak lupa kami beribadah sejenak. selanjutnya kami menuju sanggar, disana sudah banyak orang. lalu kami mulai berjalan menuju pasar, letaknya cukup jauh. kami melewati persawahan. kami akhirnya sampai di Pasar Talun, kami mencari bahan bahan yang hendak kami beli. kali ini aku memasak Tumis Kangkung, tanpa bumbu penyedap pastinya. aku, Nayra, dan Syifa berkeliling pasar. aku mencari Jamur Kancing, tapi ternyata tidak ada sama sekali di pasar. di pasar, aku mendengar banyak sekali berita yang dikeluarkan dari mulut penjual dan pembeli. mereka berdiskusi tentang harga cabai yang kian meningkat, harga tanah yang angka nol-nya tidak dapat dihitung jari lagi, dan sebagainya. aku menjadi teringat dengan singel ketiga milik Hindia yang berkolaborasi dengan Matter Mos yang berjudul Jam Makan Siang. lagunya berisikan tentan

Hari ketiga : Candi Asu & Pendem

aku bangun, dan entah mengapa aku sudah berada di lantai. aku mengambil kacamataku kemudian membangunkan Nayra yang tertidur dengan pulasnya. ia sudah bangun setelah aku bangunkan, tetapi ia malah tidur lagi:( ya sudahlah, lantas aku beribadah sebentar lalu membangunkan Nayra kembali. lalu aku mandi dengan air panas yang dipanaskan oleh bu Sri, setelah membersihkan diri, kami sarapan dengan sayur, rasanya lezat sekali. lalu kami berangkat ke sanggar, udara masih sangat dingin, aku menggigil selama perjalanan menuju sanggar. lalu kami berkumpul dan berjalan bersama-sama menuju Candi Asu. aku sudah dengar banyak tentang Candi Asu dari kakak kelasku, ia seringkali melewati Candi Asu untuk perjalanan menuju Gunung Merbabu, ia sangat suka sekali mendaki, dan kerap ia bercerita padaku tentang pengalaman mendaki-nya. sebelum berangkat, kami mengambil sarapan di sanggar. untuk mengurangi sampah, kami menggunakan kotak makan kami. begitu pula dengan air mineral, kami menyiapkannya agar tid

Hari kedua : Main yuk!

Magelang, 6 Juli 2019 sfx: Bookk... (bukan buku,ok sip) kalau kalian bingung itu suara apa, itu suara kepalaku yang mengenai lemari di sebelah kasurku, karena Nayra menampar wajahku saat kami berdua sedang tidur. tepat sekali saat itu sedang adzan subuh, aku membangunkan Nayra, tapi ia tertidur sangat pulas, jadinya aku beribadah sendirian. jiwaku masih mengantuk, dan pastinyaa sehabis beribadah aku melanjutkan mimpiku, yang sebenarnya tidak indah-indah banget. karena aku bermimpi aku sedang Ujian Nasional dan tiba-tiba komputerku mati, sedangkan siswa yang lain masih menyala:( one more fact about me :  aku susah dibangunin. aku dan Nayra bangun sekitar jam 7 an, lalu kami bergegas mandi dan sarapan sejenak. lalu kami berdua bersama bu Sri dan Syifa menuju perkebunan milik bu Sri untuk memetik Tomat. bentuk tomat-nya lebih kecil dibandingkan tomat yang biasa kulihat saat di pasar. kami berhasil mengumpulkan tomat sekitar satu karung! lalu tomat-tomat tersebut di tinggalkan oleh

Hari pertama Ekspedisi : Perjalanan menuju Dusun Sumber (Part 2)

Magelang, 05 Juli 2019 Sampai di Dusun Sumber Kami telah sampai di Dusun Sumber, akhirnya! kami semua berkumpul di sebuah sanggar yang bernama Sanggar Bangun Budaya, di sana kami disambut oleh teman-teman dari sanggar. kami dan teman-teman sanggar saling memperkenalkan diri. setelah perkenalan dan berbincang-bincang sedikit, aku dan Nayra diantarkan oleh Syifa ke rumahnya. aku akan menginap di rumah pak Budi dan bu Sri, yaitu orang tua dari Syifa dan sekaligus menjadi orang tua asuh kami berdua selama 6 hari kedepan. sampai di rumah, aku dan Nayra unpack barang-barang kami. setelah itu bu Sri menyuruh kami makan sop yang telah dibuatkan oleh bu Sri, rasanya enak banget. soalnya di rumah biasanya makan sarden atau daging doang, padahal aku suka banget makan sayur walau sampe sekarang masih 'gepeng' sih,hehe. selesai makan, aku mencuci piringku walau sebenarnya bu Sri menyuruhku untuk meletakkannya saja tanpa harus dicuci. tapi jujur, aku orangnya nggak enakan sama

Hari pertama Ekspedisi : Perjalanan menuju Dusun Sumber (Part 1)

bakal panjang bgt:( Yogyakarta-Magelang, 05 Juli 2019 Jam di dinding rumah-ku menunjukkan pukul 04:31 pagi. hawa di sini dingin buaanggeett. Tanganku mengambil sebuah kopi sachetan yang berada di dalam sebuah kantung plastik yang menggantung di paku dinding dapur. aku mengisi gelas kaca kosong di dapur. Aku memasukkan air panas sedikit, lalu tanganku mengaduk-aduk kopinya, walau dengan mata yang masih mengangut. Sehabis meminum kopi, aku melanjutkan mimpi-ku di pulau kapuk. sudah pukul 05:00 pagi, ibu-ku membangunkanku, menyuruhku mandi dan bersiap-siap. Aku memanaskan air di kompor yang berada di dapur. Adikku masih tertidur, masih asyik dengan kisah kuda poni yang sedang berputar di mimpi-nya itu. Sambil menunggu air yang sedang dipanaskan, aku membuka platform chatting Whatsapp sembari memutarkan lagu terbaru Sal Priadi bersama Nadin Amizah; Amin Paling Serius. Tak sampai disitu, aku juga sempat menyanyikan-nya sambil membalas pesan yang dikirim temanku, walau suaraku seper