Langsung ke konten utama

Rahasia di Balik Gambar

Hai, apa kabar?

5 Juni lalu, adalah hari ulang tahunku yang ke-15!
dan juga hari dimana aku mendapatkan pengalaman baru~

hari itu, aku mengikuti sebuah kegiatan yang bernama Rahasia di Balik Gambar, yang diadakan oleh Jaladwara secara daring lewat Jitsi Meet. Aku sudah mengikuti kegeiatan ini di kelas yang gratis sebelumnya, dan aku lupa untuk membuat blog tentangnya. Dan sebelum ini, ada sesi kelas yang seharusnya ku ikuti, dan aku melupakannya karena aku lupa menandainya di Google kalenderku. dan kali inipun aku agak telat untuk menulis blog tentangkegiatannya. but beside of that, ini merupakan pengalaman yang sangat keren!!

aku mendapatkan teman baru dan juga pengalaman yang baru. walaupun diawal aku sangat grogi, tetapi ini sangat asyik.

Foto pertama :
deskripsi: orang beramai-ramai di sungai dengan jaring dan bambu, serta sekumpulan orang di dekat jembatan.

opini:
aku berpendapat bahwa itu adalah festival yang diadakan di sebuah desa dan mereka beramai ramai menangkap ikan. aku menyangkal opini temanku bahwa mereka melakukan lomba tangkap ikan karena menurutku lomba tidak akan seramai itu dan biasanya lomba menawarkan sebuah hadiah dan pesertanya akan berebut dan bersemangat. tetapi di foto itu terlihat bahwa mereka cukup tenang untuk berebut ikan. jadi menurutku itu bukan sebuah lomba. lalu ada salah satu temanku yang mengatakan bahwa sedang adanya sungai yang surut, dan itu membuat opini ku goyah, and i pick both of them. aku memilih festival sekaligus sungai yang surut sehingga memudahkan mereka untuk menangkap ikan.

foto kedua:
deskripsi: ibu-ibu berkumpul dan sebagian duduk di tepi jalan dengan piring berisi nasi kuning, telur, dan ayam di depannya.

opini:
aku berpendapat bahwa itu merupakan acara tahun baruan atau ied dan mungkin sunatan. aku berkesimpulan itu terjadi di sebuah desa, dan bukan kota. karena warga kota sudah jarang sekali melakukan kegiatan seperti ini. lalu aku menyanggah pendapat temanku yang mengatakan itu berada di sebuah masjid, karena di depan masjid itu terdapat pom mini, dan sangat aneh kalau di depan masjid terdapat pom mini karena akan lebih mudah terjadi kebakaran jika pommini berada di depan masjid. apalagi masjid adalah tempat yang umum, jadi seharusnya tidak di sarankan untuk adanya pom mini.

sampai sekarang aku tidak tahu kejadian apa yang sebenarnya terjadi pada gambar-gambar tersebut, karena Jaladwara sendiri tidak memberikan informasi yang sebenarnya terjadi, tapi tidak apa, karena seru sekali!

sampai jumpa di blogku selanjutnya,
gbu!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Eksplorasi Pandemik Online, seperti apa sih?

Hai, apa kabar? Bagaimana hari-harimu saat social distancing? for me, it's exhausting, apalagi self-quarantineku dipenuhi USBN dan PPU. Padahal dari kecil aku menantikan hari-hari tanpa keluar rumah sama sekali, membaca buku atau bermain gim seharian penuh. Aku selalu menantikan waktu untuk bisa bergadang dan menghabiskan waktu di ranjang empuk sembari nyemil dan menonton drama korea atau cina,wkwk. Senin lalu,13 April 2020. Aku mengikuti sebuah eksplorasi daring dari GARASI. Nama event-nya Eksplorasi Pandemik. Aku nggak nyangka akan mudah dan sangat asyik, haha.   Kupikir aku akan disuruh membuat infografis atau semacamnya. Mungkin karena aku bisa bersosialisasi kembali dengan orang yang tak kukenal, walau dalam jaringan, itu sangat menyenangkan. Ternyata kami akan menjadi agen yang memiliki nomor rahasia masing-masing. kupikir, "what? turns out this is a game, i thought it would be serious,haha." Kami akan menelepon agen rahasia lain dan bertukan nomor rahasia, s

Rahasia Di Balik Gambar 2

9 juni lalu adalah hari terakhir kami bersua di Kelas Dasar. sedih sih kalau diingatnya begitu. di sesi kali ini adalah sesi paling seru diantara sesi lainnya. mengapa? karena di sesi inilah kami saling beradu opini dan menyanggah opini lainnya. deskripsi foto 1:  seubah kapal dibakar bersamaan dengan kertas berwarna putih kekuningan dan terdapat klenteng di belakang yang menandakan lokasi opini:  awalnya pendapatku sama dengan Sherel, upacara kremasi. tetapi, menurut sepengetahuanku, jenazah akan dimasukkan ke peti mati dan dibakar di ruangan kremasi, bukan di kapal. lalu hana berpendapat jika itu merupakan pembakaran kapal yang sudah jelek dan tua. menurutku, kapal itu tergolong bagus dan malah keren, seperti kapal yang digunakan di abad-16 an. lalu aku sempat berpikir apakah itu merupakan acara imlek, karena kertasnya mirip dengan kertas 'uang'. lalu aku berpikir lagi dan akhirnya memilih festival tionghoa. deskripsi foto 2: kerangka bawah kapal yang ter